
Pernahkah kamu mendengar istilah Archaebacteria dan Eubacteria? Jika belum pernah, maka tidak ada salahnya berhenti sejenak dan membaca ulasan ini. Archaebacteria bisa dikatakan sebagai organisme paling tua yang hidup di Bumi. Sementara Eubacteria sendiri merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki membran inti sel (prokariotik) dan tidak berklorofil pada dinding sel.
Tabel Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria
Setidaknya ada 6 Perbedaan diantara kedua organisme ini yakni:
Dinding Sel
Jika kamu ingin mengetahui perbedaan antara Archaebacteria dengan Eubacteria, maka bisa dilihat dari dinding sel. Archaebacteria memiliki dinding sel yang tidak mempunyai kandungan peptidoglikan, melainkan kandungan lipopolisakarida. Diketahui dinding sel dari organisme Archaebacteria ini terdiri dari polisakarida dan protein yang bukan peptidoglikan.
Sementara Eubacteria memiliki dinding sel yang terbuat dari bahan peptidoglikan, yang mana terdiri dari gula dan protein. Peptidoglikan sendiri merupakan gabungan dari protein dan polisakarida, dimana ketebalan peptidoglikan akan membagi Eubacteria menjadi bakteri dua gram. Jika peptidoglikan tebal maka menjadi bakteri gram positif, dan bila peptidoglikan pada dinding sel tipis maka termasuk bakteri gram negatif.
Lipid Membrane
Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria juga bisa dilihat dari lipid membrane organisme. Lipid membran sendiri merupakan permukaan berlapis ganda dari semua sel. Hampir semua membran plasma mengandung tipe lipid yang sama. Yang mana lipid tersebut berupa fosfolipida seperti etanol amin fosfatidil, fosfatidil serin, fosfatidil ginositol, fosfatidin kolin (lesitin), dan stingomiolin. Selain itu, pada lipid membran plasma juga bisa ditemukan kolesterol.
Diketahui bahwa lipid ini bisa digunakan oleh makhluk hidup, termasuk juga oleh Eubacteria dan Archaebacteria. Yang mana lipid pada membran organisme tersebut yang menjadi pembeda. Jika dilihat dari lipid membran yang dimiliki, maka Eubacteria mempunyai hidrokarbon yang tidak bercabang. Sementara hidrokarbon pada Archaebacteria ada beberapa yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.
RNA Polymerase
Archaebacteria merupakan organisasi yang terdiri dari beberapa jenis, sedangkan Eubacteria hanya terdiri dari satu jenis saja. Dan hal itulah yang menjadi perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria yang perlu untuk diketahui. Dengan begitu, sudah bisa dipastikan bahwa bakteri yang memiliki RNA polynerase satu jenis adalah Eubacteria dan yang memiliki RNA polymerase lebih dari satu jenis adalah Archaebacteria.
Intron
Intron merupakan setiap urutan nukleotida dalam gen yang dibuat di dalam penjalinan RNA selama pematangan produk RNA akhir. Kata intron ini berasal dari intragenic region, yakni sebuah daerah di dalam gen. Yang mana intron ini mengacu pada urutan DNA di dalam gen dan juga urutan yang sesuai dalam transkrip RNA. Intron ini juga bisa disebut dengan bagian dalam gen yang tidak ditujukan untuk pengkodean.
Ketika membicarakan intron, ternyata organisme Eubacteria tidak memiliki intron. Sementara pada Archaebacteria, intron bisa ditemukan dalam beberapa gen. Yang mana intron tersebut merupakan bagian dari asal Deoksiribonukleat atau molekul asam Ribonukleat yang tidak mengkode protein, akan tetapi bertindak sebagai penghalang untuk pola sekuensi gen.
Respon
Untuk mengetahui perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria, juga bisa dilihat dari respon yang diberikan dari organisme tersebut. Perlu diketahui bahwa bakteri juga memiliki respon terhadap antibiotik streptomisin dan juga kloramfenikol. Ketika terkena antibiotik streptomisin atau kloramfenikol, kemudian tidak mengalami pertumbuhan yang terhambat maka termasuk Archaebacteria. Sementara bakteri yang mengalami pertumbuhan terhambat merupakan Eubacteria.
Sistem Reproduksi
Ketika dilihat dari sistem reproduksi, Archaebacteria mengalami reproduksi aseksual yakni dengan melakukan pembelahan biner, fragmentasi dan pertumbuhan tunas. Organisme satu ini melakukan transfer gen dengan horizontal. Eubacteria juga melakukan transfer gen dengan horizontal serta bereproduksi secara pembelahan biner, tunas, dan fragmentasi. Meskipun begitu, Eubacteria mampu menghasilkan spora yang membantu mereka tetap aktif meskipun di tempat yang sulit.
Itulah beberapa hal yang bisa menjadi pembeda antara Archaebacteria dengan Eubacteria. Meskipun memiliki perbedaan yang begitu jelas, namun kedua organisme ini juga memiliki beberapa kesamaan. Seperti keduanya yang merupakan organisme prokariotik atau tidak memiliki inti sel. Eubacteria dan Archaebacteria juga termasuk dalam organisme yang bersel satu dan memiliki dinding sel. Setelah membaca ulasan ini kamu pasti sudah paham perbedaan dari keduanya, bukan?