
Semua orang pasti sudah tidak asing lagi dengan jahe, sejenis rempah rempah yang dikenal memiliki rasa pedas dan mempunyai banyak khasiat. Jahe dengan kulit warna putih pastinya sudah banyak dikenal oleh banyak orang, karena mudah dijumpai di pasar ataupun swalayan dan sering digunakan sebagai bumbu masakan.
Padahal di Indonesia masih ada jenis jahe lainnya, yakni jahe warna merah. Lantas, apa perbedaan jahe merah dan jahe putih ini? Yuk cari perbedaan tersebut disini.
Mengenal Perbedaan Antara Jahe Merah dan Jahe Putih
Berdasarkan hasil penelusuran kami, setidaknya ada 7 perbedaan Jahe merah dan Jahe putih yakni sebagai berikut:
Dilihat Dari Warna
Sesuai dengan nama kedua jenis rempah rempah tersebut, perbedaan terlihat jelas dari warna dari masing masing jenis jahe. Jenis jahe merah disebut demikian, karena memiliki warna rimpang dengan berwarna jingga muda hingga berwarna kemerahan.
Sedangkan pada jenis jahe putih, memiliki warna putih kekuningan dengan potongan melintang. Dengan sekali lihat, maka kedua jenis jahe ini bisa dibedakan dengan begitu mudah.
Serat Dalam Jahe
Perbedaan selanjutnya dapat dilihat pada bagian serat jahe. Dimana perbedaan satu ini bisa dikatakan lebih sulit untuk dibedakan. Akan tetapi masih tetap bisa dilihat perbedaannya, asalkan dilakukan dengan jeli dan teliti.
Jahe yang memiliki warna merah, cenderung memiliki serat yang kasar dan serat tersebut akan terasa saat disentuh dengan tangan. Sedangkan jahe warna putih, serat yang dimiliki cenderung lebih halus.
Kegunaan Dalam Masyarakat
Selain warna, perbedaan jahe merah dan jahe putih juga dapat dilihat dari kegunaan keduanya di masyarakat. Orang Indonesia sendiri, lebih banyak menggunakan jahe dengan warna merah sebagai campuran dalam minuman.
Sedangkan jahe yang warna kulitnya putih kekuningan, lebih sering digunakan sebagai campuran olahan makanan. Jahe dengan kulit warna putih kekuningan ini juga terkadang dikonsumsi secara langsung.
Jahe warna merah diketahui mengandung minyak atsiri yang lebih banyak, bila dibandingkan dengan jahe jenis satunya. Dimana kandungan minyak atsiri ini lebih efektif untuk meredakan batuk yang aman dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk oleh anak anak.
Selain itu, jahe jenis ini juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Dimana jahe ini bisa membantu dalam meredakan mual dan muntah yang biasanya dialami oleh ibu hamil di awal kehamilan.
Waktu Panen
Biasanya jahe warna putih akan dipanen kapan saja, meskipun masih muda. Bahkan kebanyakan jahe jenis ini akan dipanen sebelum dewasa atau rasanya terlalu pedas, sebab lebih enak dimakan secara langsung ataupun dicampur dalam olahan masakan.
Perbedaan jahe merah dan jahe putih, jahe merah dipanen saat sudah tua. Sebab jahe jenis ini cenderung digunakan untuk komponen obat obatan dan jamu.
Ukuran Rimpang
Ukuran rimpang dari dua jenis jahe ini, juga berbeda. Untuk jahe warna merah cenderung memiliki ukuran rimpang yang lebih kecil, sedangkan jahe warna putih kekuningan memiliki ukuran yang lebih besar.
Jahe dengan kulit warna putih kekuningan ini juga kerap disebut jahe kuning besar, jahe gajah, jahe kombongan, atau jahe badak. Namun ada juga jahe dengan warna putih yang memiliki ukuran kecil, sehingga disebut sebagai jahe putih kecil.
Rasa Pedas yang Berbeda
Seperti yang diketahui bahwa jahe memiliki kandungan minyak atsiri, dimana minyak ini ternyata yang membuat rempah rempah tersebut memiliki rasa pedas.
Diketahui jahe dengan warna merah memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih banyak, sehingga jahe jenis ini memiliki rasa yang lebih pedas dan sedikit lebih pahit. Sedangkan jahe warna putih kekuningan besar, memiliki rasa yang tidak terlalu pedas.
Selain rasa pedas, perbedaan jahe merah dan jahe putih juga terletak pada aromanya. Aroma pada jahe dengan kulit warna kemerahan lebih pekat dan kuat, sedangkan untuk jahe jenis satunya memiliki aroma yang kurang tajam.
Sehingga banyak yang menggunakan jenis jahe dengan warna putih kekuningan ini sebagai campuran masakan ataupun dimakan langsung. Sedangkan untuk jenis satunya lebih sering untuk obat obatan karena dinilai lebih efektif khasiatnya.
Manfaat Untuk Tubuh
Seperti yang diketahui apapun jenis jahenya, remah rempah tersebut memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Jahe diketahui memiliki kandungan gingerol yang diyakini mampu untuk membantu mencegah infeksi.
Selain itu, jahe juga sangat membantu dalam menenangkan nyeri otot setelah berolahraga. Meskipun tidak mengobati, akan tetapi setidaknya rempah rempah ini bisa membuat rasa nyeri menjadi sedikit berkurang.
Kemudian yang menjadi perbedaan jahe merah dan jahe putih adalah, kandungan nutrisi yang dimiliki oleh jahe warna merah lebih banyak bila dibandingkan dengan jenis satunya. Tidak hanya kandungan minyak atsiri saja, tetapi juga kandungan gingerol, zingeron, dan oleoresin.
Oleh sebab itu, jahe dengan kulit kemerahan ini lebih banyak digunakan sebagai bahan obat ataupun jamu. Jahe dengan rimpang kecil ini juga disebut sebagai jenis unggulan diantara jahe lain yang tumbuh di Indonesia.
Itulah beberapa perbedaan yang ada pada jahe merah dengan jahe putih. Meskipun banyak perbedaan, secara umum semua jenis jahe memiliki kandungan nutrisi yang sama. Dimana nutrisi tersebut termasuk mineral dan juga vitamin, seperti vitamin A, B1, B3, dan vitamin C.
Jadi setelah membaca ulasan ini, apakah Anda sudah bisa membedakan kedua jenis jahe yang tumbuh subur di Indonesia tersebut?
Pertanyaan Terkait Jahe
- Apa perbedaan jahe merah dan jahe putih?
Setidaknya ada 7 perbedaan diantara keduanya seperti dari warna, bentuk serat, kegunaan dan lainnya. silahkan baca selengkapnya dalam artikel
- Apa manfaat jahe bagi kesehatan?
Jahe termasuk salah satu tanaman rimpang yang sering digunakan sebagai herbal. Banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan seperti menghangatkan badan dan mengurangi rasa nyeri.
- Apa manfaat minum jahe setiap hari?
Rajin mengonsumsi jahe dipercaya dapat membanu mengurangi rasa nyeri sendi dan mual. Selain itu jahe juga mampu membantu dalam menurunkan berat badan dan mengendalikan gula darah. Sehingga cocok untuk penderita diabetes.
- Apakah ada efek samping minum air jahe setiap hari?
Pada dasarnya, meski termasuk alami, mengonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka pangjang memang tidak baik. efek samping air jahe yang dikonsumsi secara berlebihan biasanya akan menyebabkan mulas dan gangguan pada pencernaan.