7 Perbedaan Kuantitatif dan Kualitatif Dalam Metode Penelitian

128 Likes Comment
contoh perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Tiap mahasiswa tentu pernah melakukan suatu penelitian, baik mahasiswa sarjana maupun pascasarjana. Hal mendasar yang harus dipahami ialah perbedaan dari dua jenis penelitian yang sering dipakai. Ada dua jenis, yaitu kualitatif dan kuantitatif yang memiliki prosedur dan hasil penelitian berbeda sehingga harus dipahami dengan baik. Terdapat sekitar tujuh perbedaan kuantitatif dan kualitatif sangat mendasar yang anda wajib tahu, yuk cari tahu di bawah ini!

Konsep Dasar Penelitian Ilmiah yang Harus Anda Pahami

Desain Penelitian

Sebelum memulai penelitian, tentu anda sudah menentukan metode yang akan dipakai. Metode penelitian kuantitatif memiliki alur yang statis karena sudah direncanakan sejak awal, sehingga anda tidak dapat mengubahnya saat sudah setengah jalan. Tidak hanya itu, penelitian jenis juga terperinci, sehingga seluruh ketentuan dan data yang diperoleh sangat rinci. Di samping itu, kuantitatif juga adalah penelitian khusus dengan teknik khusus pula.

Lain halnya dengan kualitatif karena metode ini memiliki karakteristik yang dapat berubah selama proses penelitian berlangsung. Anda dapat mengubah segala hal yang telah dibuat, baik di awal maupun di tengah proses penelitian. Penelitian satu ini bersifat umum, sehingga ditujukan untuk semua orang dengan bidang yang relevan. Sifat lain yang diusung oleh kualitatif, yaitu fleksibel sehingga penelitian ini dapat anda lakukan kapan saja dan dimana saja.

Cara Memandang Fakta

Posisi peneliti tampak jelas sebagai perbedaan kuantitatif dan kualitatif yang harus anda pahami. Penelitian kuantitatif menempatkan peneliti sebagai orang yang netral dan tidak memihak saat ada di lapangan. Data yang ditemukan saat melakukan penelitian adalah sebuah fakta. Fakta yang ditemukan diposisikan sebagai objek penelitian di luar sana. Yang harus anda garis bawahi ialah metode kuantitatif berasal dari teori yang dipakai sebagai acuan menuju data.

Baca Juga:  Nama Kucing Lucu: Mengapa Penting Memilih Nama yang Imut untuk Hewan Peliharaan Kamu

Lain halnya dengan penelitian kualitatif yang memosisikan peneliti sebagai instrumen penting dalam setiap prosesnya. Fakta yang ditemukan saat penelitian dipandang sebagai suatu hal yang dinamis karena bergantung pada interpretasi setiap peneliti. Anda tidak dapat menjelaskan data dengan angka karena dipengaruhi oleh perasaan dan opini dari manusia. Data dijelaskan dengan teori yang relevan atau justru menghasilkan teori baru.

Pengumpulan Data

Letak perbedaan yang cukup mendasar juga ditemukan pada metode yang dilakukan untuk pengumpulan data. Penelitian kuantitatif memakai instrumen berupa kuesioner atau tes, lalu hasilnya harus dikonversi dengan kategori yang telah anda tentukan. Setelah itu, anda bisa menganalisis hasil yang diperoleh sesuai dengan teori yang dipakai sebagai acuan. Kualitas dari penelitian ini didasarkan pada jumlah sample yang dipakai oleh peneliti atau yang terlibat.

Penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif cukup berbeda karena tidak bisa diukur dengan hitam putih kebenaran. Anda tidak memiliki acuan kebenaran atas suatu hal, hingga setiap peneliti dapat memberikan makna yang berbeda. Perbedaan kuantitatif dan kualitatif ini cukup signifikan. Peneliti kualitatif dapat menggali informasi yang spesifik atau dalam atas 1 atau 2 hal, sehingga kualitasnya tidak ditentukan oleh banyaknya sample yang terlibat.

Analisis Data

Dalam proses penelitian kuantitatif, peneliti melakukan hipotesis terlebih dahulu. Lalu data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan alat analisis statistik untuk menghasilkan hasil yang mutlak. Hasil ini telah dikonversi menggunakan kategori yang telah anda tetapkan. Setelah itu, hasil penelitian menjawab hipotesis atau justru menolak hipotesis. Instrument yang dipakai adalah alat untuk mengumpulkan data dan sebagai langkah awal untuk analisis.

Apabila anda memilih metode penelitian kualitatif, lebih dulu harus menetapkan rumusan masalah. Rumusan ini dipakai sebagai acuan untuk mengumpulkan data dan menentukan hasil akhir. Dalam proses ini, tampak perbedaan kuantitatif dan kualitatif yang cukup besar. Peneliti bertindak sebagai instrument penelitian yang utama, sehingga berhak menentukan arah penelitian. Anda dapat menginterpretasikan ke berbagai arah sesuai dengan kapasitas tiap penulis.

Baca Juga:  Nama Bayi Perempuan: Memilih Nama yang Indah dan Bermakna

Representasi Data

Penelitian kuantitatif menghasilkan data berupa hitungan matematis yang kemudian harus diolah dengan aplikasi tertentu. Setelah itu, dikonversi dengan kategori yang telah anda tentukan dan dianalisis dengan teori yang sudah dipilih sebagai acuan. Hasil hitungan yang telah diperoleh dipandang sebagai fakta yang terkonfirmasi. Penitian ini dianggap absah bila validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan telah teruji dan bisa dipertanggung jawabkan.

Apabila anda melakukan penelitian kualitatif, hasil yang diperoleh berupa deskriptif. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama yang menginterpretasi suatu data yang didukung hal hal di luar peneliti. Pendukung peneliti terdiri atas beberapa hal, yaitu tabel instrumen, tabel panduan analisis, dan koding. Untuk keabsahan data ditentukan oleh triangulasi, referensi yang dipakai dari penelitian sebelumnya, pandangan ahli, dan diskusi dengan orang lain.

Implikasi Hasil Riset

Perbedaan kuantitatif dan kualitatif selanjutnya adalah implikasi hasil riset yang telah dilakukan. Implikasi atau dampak yang dihasilkan dari penelitian ini bergantung dari metode yang dipakai. Penelitian kuantitatif ini menghasilkan fakta atau teori yang mutlak dan dapat dipakai di segala situasi dan berlaku secara umum. Anda dapat memakai acuan fakta atau hasil penelitian ini untuk seluruh situasi, karena data berupa hitungan matematis yang valid.

Lain halnya dengan kualitatif yang mengandalkan interpretasi setiap peneliti. Peneliti tentu dipengaruhi oleh berbagai hal, sehingga hasil penelitiannya tidak dapat dipakai di segala situasi. Implikasi hasil riseti ini terbatas pada suatu tertentu, sehingga harus berhati hati saat anda memakai acuan tersebut. Hasil dari penelitian yang memiliki karakter dinamis ini tidak dapat anda generalisasi dalam segala setting, karena bisa menghasilkan riset yang berbeda.

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentu memiliki tujuan yang berbeda beda, sehingga kedua metode ini memiliki tujuan yang tidak sama. Penelitian secara kuantitatif ini diterapkan dengan tujuan menjelaskan hubungan antar variabel yang dipakai. Selain itu, berfungsi untuk menguji suatu teori melalui penelitian dan dikonversi sesuai dengan kategori. Tujuan ke 3 juga untuk melakukan generalisasi atas fenomena sosial yang ada dan diamati oleh peneliti.

Baca Juga:  Doa Nabi Musa: Mengenal Lebih Dalam Tentang Doa yang Diajarkan oleh Nabi Musa

Lain halnya dengan tujuan yang diusung oleh penelitian kualitatif karena metode yang dipakai juga berbeda. Perbedaan kuantitatif dan kualitatif yang terakhir ini tampak pada tujuan kualitatif yang ingin memeroleh info yang dalam, mengembangkan teori yang sudah ada, dan bahkan merumuskan teori baru. Tidak hanya itu, metode satu ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan realitas sosial, sehingga diperoleh paparan jelas tentang fenomena yang terjadi.

Selama menjalani studi, tentu mahasiswa melakukan penelitian dengan metode yang beda beda. Ada dua metode yang sering kali dipakai, yaitu kualitatif dan kuantitatif yang memiliki prinsip berbeda. Perbedaan keduanya ada tujuh hal, yaitu desain penelitian, cara untuk memandang fakta, pengumpulan data, analisis data, representasi data, implikasi hasil riset, dan tujuan penelitian. Anda dapat memilih dua metode ini bergantung pada hasil dan tujuan penelitian yang diinginkan.

You might like

About the Author: Recca Wibisono

Market Analysis Enthusiast lulusan salah satu kampus negeri jurusan manajemen bisnis yang mempunyai hobi belanja