Ciri Ciri & Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit + Contoh

116 Likes Comment
cara membedakan larutan elektrolit dan non elektrolite

Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit memang dapat dilihat dari berbagai macam hal. Untuk larutan sendiri, tentu saja bukan kata yang asing untuk sebagian orang. Jika dilihat dari kaca ilmu bidang kimia, maka larutan sendiri merupakan campuran homogen antara dua zat atau lebih. Di dalam ulasan kali ini akan dibahas mengenai perbedaan dari kedua jenis larutan tersebut. Berikut simak ulasan selengkapnya.

Cara Membedakan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Hasil Alat Uji Elektrolit

Ketika dilakukan pengujian dengan menggunakan alat yakni elektrolit tester, maka untuk larutan elektrolit nantinya akan terdapat gelembung pada larutan yang terbentuk. Hal ini dikarenakan adanya ionisasi yang terjadi. Dimana hal tersebut akan memiliki pengaruh pada lampu yang menyala. Sedangkan untuk larutan non elektrolit, maka tidak akan menghasilkan gelembung.

Tidak adanya gelembung tersebut dikarenakan tidak adanya ionisasi. Sehingga nantinya juga tidak akan terlihat lampu yang menyala ketika menggunakan larutan non elektrolit. Penyebab tidak adanya gelembung dan lampu yang tidak menyala tersebut dikarenakan tidak adanya daya hantar listrik. Itulah gejala yang terjadi, sehingga kamu pun menjadi tahu tentang Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit.

Ciri Ciri Kutubnya

Ada pula hal lain yang menjadi pembeda dari kedua jenis larutan ini, hal tersebut dapat anda lihat dari keberadaan kutubnya. Yang dimaksud dengan kutub disini adalah kutub positif dan kutub negatif yang terdapat pada ion ion dari hasil proses ionisasi. Untuk larutan elektrolit sendiri akan memiliki kutub karena ion ion hasil dari proses ionisasi tersebut. Sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak akan memiliki kutub karena hanya berupa molekul saja.

Baca Juga:  Perbedaan Asam dan Basa dari Teori, Sifat dan Contoh

Hasil Ionisasinya

Selain itu, untuk perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit maka juga terdapat beda dari kedua jenis larutan tersebut. Untuk ionisasi sendiri memiliki pengertian yakni sebuah proses dari terbentuknya ion ion positif dan juga negatif pada zat atau senyawa. Dimana zat tersebut akan memiliki pengaruh pada kemampuan zat ataupun senyawa di dalam menghantarkan listrik.

Untuk perbedaannya sendiri dapat terlihat pada larutan elektrolit. Dimana untuk larutan jenis satu ini akan menghasilkan ionisasi. Hal ini nantinya akan mampu untuk menghantarkan listrik. Namun, untuk larutan jenis non elektrolit, maka nantinya tidak akan terjadi ionisasi. Itulah mengapa pada larutan non elektrolit tidak dapat terjadi hantaran listrik.

Contoh Elektrolit dan non Elektrolit

Contoh penggunaan larutan elektrolit akan sangat mudah untuk anda temui di dalam kehidupan sehari hari. Diantaranya adalah baterai, cairan isotonik, aki, oralit  dan juga cairan natrium hidroksida. Sedangkan untuk lautan non elektrolit, contohnya juga akan bisa anda temukan di dalam kehidupan sehari hari dan mudah untuk anda jumpai.

Untuk contoh penggunaan larutan non elektrolit ini yaitu terdiri dari air suling. Air suling ini, biasanya akan digunakan sebagai bahan untuk penunjang penelitian. Sedangkan untuk contoh lainnya adalah urea yang digunakan sebagai pupuk serta gula yang biasanya anda temukan dalam makanan. Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit ini tentu saja akan bisa kamu lihat jelas dari contoh tersebut.

Itulah beberapa hal yang harus kamu tahu tentang perbedaan dari kedua jenis larutan tersebut. Sehingga, bagi kamu yang belum paham maka kamu bisa melihatnya berdasarkan contoh dari larutan tersebut. Dengan begitu, nantinya kamu pun akan lebih bisa mengerti tentang perbedaan yang ada pada larutan elektrolit maupun non elektrolit.

Baca Juga:  Perbedaan Asam dan Basa dari Teori, Sifat dan Contoh

You might like

About the Author: Recca Wibisono

Market Analysis Enthusiast lulusan salah satu kampus negeri jurusan manajemen bisnis yang mempunyai hobi belanja