Memahami Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob

83 Likes Comment
skema dan contoh respirasi Aerob dan Anaerobs

Untuk menghasilkan energi setiap makhluk hidup harus melalui proses respirasi. Respirasi sendiri merupakan tahapan memecah glukosa. Dalam tahapan respirasi di bagi menjadi dua jenis jika berangkat dari kebutuhan oksigennya. Dua jenis tersebut adalah Aerob dan Anaerob yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Untuk mengenal lebih dekat, yuk simak perbedaan respirasi aerob dan anaerob dalam ulasan berikut.

Pengertian Respirasi Aerob dan Anaerob

Untuk lebih mudah membedakannya, ada baiknya jika mengetahui pengertiannya lebih dahulu. Respirasi Aerob merupakan proses perubahan glukosa untuk menjadi energi yang membutuhkan oksigen yang jumlahnya banyak. Energi yang nantinya dihasilkan dari respirasi ini berguna untuk kelancaran tugas reguler pada makhluk hidup sehingga bisa mempertahankan kehidupannya. Tentunya hal ini dibutuhkan oleh semua makhluk hidup apapun.

Sementara untuk respirasi Anaerob adalah kebalikan dari respirasi aerob. Karena dalam proses pemecahan glukosa pada Anaerob tidak membutuhkan oksigen. Namun respirasi ini juga akan tetap menghasilkan energi. Meskipun jumlah energinya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Aerob. Sehingga bisa disimpulkan jika keduanya memang proses respirasi namun dalam prosesnya memiliki perbedaan pada kebutuhan untuk membantunya.

Hal yang Dibutuhkan

Agar mampu untuk menghasilkan energi, maka tahapan yang dibutuhkan tentunya tidaklah sedikit. Keduanya respirasi ini perlu untuk melakukan pengumpulan bahan, proses pengolahan respirasi hingga akhirnya mendapatkan hasil. Perbedaan respirasi aerob dan anaerob ini tak hanya terletak pada pengertian, namun juga bahan yang dibutuhkan untuk mendukung prosesnya. Dimana untuk aerob kebutuhan dasarnya adalah glukosa dan oksigen.

Baca Juga:  Cara Membuat Brosur: Panduan Lengkap untuk Menciptakan Materi Promosi yang Menarik

Sedangkan untuk kebutuhan respirasi Anaerob tidak membutuhkan oksigen. Namun dalam prosesnya sama sama membutuhkan glukosa. Dari glukosa akan diproses untuk menjadi glukosis dan juga fermentasi. Hingga akhirnya menghasilkan energi untuk kebutuhan bertahan hidup. Dengan mengetahui bahan yang dibutuhkan, akan semakin paham akan perbedaan kedua proses respirasi ini.

Kelebihan dan Kekurangan

Masing masing respirasi ini juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Untuk proses Aerob, karena menggunakan oksigen maka hasil energi yang dihasilkan akan sangat tinggi. Dimana energi tersebut hingga mencapai 38 ATP sebelum dikurangi dengan energi untuk transpor elektron sebesar 2 ATP. Sehingga sisanya akan mencapai 36 ATP dari semua total energi yang ada. Perbedaan respirasi aerob dan anaerob juga bisa dilihat dari hasil energinya.

Karena memang energi yang dihasilkan dari Anaerob memang lebih sedikit. Namun bukan berarti tidak ada kekurangan dari proses respirasi satu ini. Untuk menghasilkan energi yang tinggi, maka oksigen yang dibutuhkan juga sangat banyak. Respirasi Aerob tidak akan bisa terjasi jika tidak ada oksigen. Kekurangan lainnya adalah membutuhkan tahapan yang cukup panjang, yakni hingga mencapai empat tahapan untuk bisa mendapatkan energi sebesar 38 ATP.

Sedangkan untuk Anaerob memiliki kelebihan yakni, tak membutuhkan oksigen dalam prosesnya. Selain itu juga mampu untuk mengendalikan jumlah sulfur, nitrogen serta karbon yang ada di alam semesta. Anaerob juga memiliki kekurangan dalam prosesnya, yakni jumlah energi yang dihasilkan akan lebih sedikit dibandingkan respirasi Aerob. Setiap kali respirasi energi yang dihasilkan sekitar 2 ATP.

Tempat Terjadinya

Tempat terjadinya proses respirasi juga menjadi perbedaan respirasi aerob dan anaerob selanjutnya. Keduanya akan terjadi pada sel, Tetapi bagian tepatnya jelas tidak sama dan berbeda. Respirasi Aerob akan terjadi pada bagian sel yang dinamakan dengan Mitokondria. Dimana proses ini juga akan terjadi pada setiap makhluk di bumi. Sementara untuk Anaerob terjadi pada bagian Sitoplasma. Dan hanya terjadi pada sebagian sel saja, seperti misalnya otot dan sel darah merah dll.

Baca Juga:  Contoh Autobiografi: Menceritakan Kebahagiaan dan Perjuangan Dalam Hidup

Tahapan dan Proses Respirasi Aerob dan Anaerob

Proses respirasi ini tentunya membutuhkan tahapan yang tidak sebentar. Dan untuk aerob merupakan proses yang paling panjang dan lebih kompleks jika dibandingkan anaerob. Untuk itu penting bagi kita mengetahui tahapannya, aerob memiliki empat tahapan yang dimulai dari glikolisis. Pada tahapan ini akan ada dua yakni proses persiapan dan juga tahapan oksidasi. Barulah kemudian berlanjut pada tahap kedua yakni Dekarboksilasi Oksidasi Priruvat.

Dilanjutkan dengan yang ketiga yaitu siklus krebs yang tidak hanya terdiri dari proses tunggal. Karena pada tahapan ini terdapat proses pembentukan asam sitrat dan disusul proses regenerasi Oksaloasetat. Barulah masuk ke tahap terakhir yaitu transport elektron untuk bisa menghasilkan energi. Proses aerob memang terbilang panjang dan harus membutuhkan oksigen. Rumusnya C6 H12 O6 + 6 O2 >> 6CO 2 + 6H2O +energi.

Untuk proses dalam respirasi Anaerob lebih sederhana, karena pada dasarnya glukosa dirubah dengan proses fermentasi dan glukolisis. Kemudian akan menghasilkan anaerob alkohol dan asam laktat. Karena pecahan glukosa yang tak terpecah sempurna untuk menjadi air atau karbon dioksida. Namun berubah menjadi asam laktat dan juga alkohol sebagai akhirnya. Untuk rumusnya 1 C₆H₁₂O₆ -> 2NADH + 2 ATP (energi) + etanol (alkohol.

Contoh Produk yang Dihasilkan

Perbedaan respirasi aerob dan anaerob yang selanjutnya adalah produk yang dihasilkan. Karena selain menghasilkan energi, proses ini juga menghasilkan produk sampingan. Energi yang dihasilkan oleh Aerob hingga 38 ATP menjadi 36 ATP setelah dikurangi energi transportnya. Dan untuk hasil sampingannya berupa air dan karbon dioksida. Sementara untuk anaerob menghasilkan zat asam karena proses pemecahan glukosa tak terjadi secara sempurna.

Penjelasan mengenai perbedaan antara aerob dan anaerob akan membantu untuk lebih memahami kedua proses respirasi ini. Karena meskipun sama sama respirasi, namun keduanya memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. Masing masingnya tetap memiliki tanggung jawab untuk menunjang keberlangsungan hidup makhluk hidup. Sebab dari proses inilah energi bida didapatkan dan menuju ke proses vital selanjutnya

Baca Juga:  Fungsi Organel Sel: Pandangan Mendalam Tentang Benda-Benda Kecil yang Penting dalam Perkembangan Hidup Kita

You might like

About the Author: Recca Wibisono

Market Analysis Enthusiast lulusan salah satu kampus negeri jurusan manajemen bisnis yang mempunyai hobi belanja